Teori Organisasi Umum 1 - Ciri-ciri, Unsur dan Teori Organisasi
Alasan Berorganisasi
Organisasi didirikan oleh sekelompok orang tentu memiliki alasan.
Seorang pakar bernama Herbert G. Hicks mengemukakan dua alasan mengapa
orang memilih untuk berorganisasi: a. Alasan Sosial (social reason),
sebagai “zoon politicon ” artinya mahluk yang hidup secara berkelompok,
maka manusia akan merasa penting berorganisasi demi pergaulan maupun
memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat kita temui pada
organisasi-organisasi yang memiliki sasaran intelektual, atau ekonomi.
b. Alasan Materi (material reason), melalui bantuan organisasi manusia
dapat melakukan tiga macam hal yang tidak mungkin dilakukannya sendiri
yaitu: 1) Dapat memperbesar kemampuannya 2) Dapat menghemat waktu yang
diperlukan untuk mencapai suatu sasaran, melalui bantuan sebuah
organisasi. 3) Dapat menarik manfaat dari pengetahuan generasi-generasi
sebelumnya yang telah dihimpun.
Tipe-tipe Organisasi
Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung
pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya
tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.
Organisasi Formal
Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik,
yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas
dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana
bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian
menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya.
Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status,
prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan
dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan
mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka
mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah
perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas
(J Winardi, 2003:9).
Organisasi Informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik
secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan
waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak
hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan
tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak
resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan
menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang
dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga
dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut
Hicks:
Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara
lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan
ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan
eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga
tertentu.
Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat
intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak
bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota
karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada
anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama
antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju
mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.
Organisasi Berdasarkan Sasaran Pokok Mereka
Organisasi yang didirikan tentu memiliki sasaran yang ingin dicapai
secara maksimal. Oleh karenanya suatu organisasi menentukan sasaran
pokok mereka berdasarka kriteria-kriteria organisasi tertentu. Adapun
sasaran yang ingin dicapai umumnya menurut J Winardi adalah:
Organisasi berorientasi pada pelayanan (service organizations), yaitu
organisasi yang berupaya memberikan pelayanan yang profesional kepada
anggotanya maupun pada kliennya. Selain itu siap membantu orang tanpa
menuntut pembayaran penuh dari penerima servis.
Organisasi yang berorientasi pada aspek ekonomi (economic
organizations), yaitu organisasi yang menyediakan barang dan jasa
sebagai imbalan dalam pembayaran dalam bentuk tertentu.
Organisasi yang berorientasi pada aspek religius (religious organizations)
Organisasi-organisasi perlindungan (protective organizations)
Organisasi-organisasi pemerintah (government organizations)
Organisasi-organisasi sosial (social organizations)
Unsur-unsur Organisasi
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:
• Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama
Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang
dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa
adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu
kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja
sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti
yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian
tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai
keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan
orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh,
organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.
• Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang
Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan
proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja
sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di
susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan
dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan
dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses
sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama
antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan
sebaik-baiknya.
• Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang
atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan
demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di
hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung
tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu
dengan yang lain.
• Ada tujuan tertentu
Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu
perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung
lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi
tidak baik. Selain itu dengan cara mengorganisasi secara baik akan
mendapat keuntungan antara lain sebagai berikut. Pelaksanaan tugas
pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan
efektif.
Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah:
- Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama
- Harus ada orang-orang yang bekerja sama
- Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas
- Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai
Teori Organisasi
Teori Organisasi Klasik
Konsep-konsep tentang organisasi sebenarnya telah berkembang mulai tahun
1800–an,konsep itu dikenal dengan teori klasik (classical theory) atau
kadang–kadang disebut juga teori tradisional, teori klasik telah ada
ribuan tahun yang lalu, seperti yang dikenal dalam kerajaan mesir,
china, dan kekaisaran romawi. Teori organisasi klasik hampir sepenuhnya
menguraikan anatomi organisai formal, hal ini tercermin dalam
teori-teori di muka yang dikemukakan oleh para penulis terkenal, antara
lain, Weber, Fayol, Mooney, dan Reeily, Gulick dan Urwick.
Teori klasik berkembang dalam tiga aliran: birokrasi ,teori
administrasi, dan manajemen ilmiah. Ketiga aliran ini dibangun atas
dasar anggapan yang sama, ketiganya juga mempunyai efek yang sama dalam
praktek, dan semuanya dikembangkan sekitar tahun 1900-1950 oleh
kelompok-kelompok penulis yang berkerja secara terpisa dan tak saling
berhubungan. Teori klasik mendefenisikan organisasi sebagai struktur
hubungan ,kekuasaan–kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan,
kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain.
Menurut para pengikut aliran teori organisasi klasik ,suatu organisasi
atau koordinasi bergantung pada empat kindisi pokok yang harus ada
sebelum “kesatuan kegiatan” kondisi – kondisi tersebuat adalah sebagai
berikut:
1. Kekuasaan, bisa demokratis atau otokratis, hal ini bisa disebut sebagai sumber peng organisasian tertinggi
2. Saling melayani, yang merupakan legitimasi sosial pada organisasi
3. Doktrin, dalam arti sederhana, hal ini merupakan rumusan tujuan organisasi
4. Disiplin, diartikan sebagai perilaku yang ditentukan oleh perintah atau pengendalian diri
- Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya : The Prostestant
Ethic and Spirit of Capitalism. Ia menulis juga juga buku-buku lain
,antar lain ,adalah The Theory of Social and Economic. Kata birokrasi
mula-mula berasal dari kata legal-rasional .organisasi disebut rasional
dalam hal penempatan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai
tujuan tersebut, menurut Weber bentuk organisasi yang birokratik secara
kodratnya adalah bentuk organisasi yang paling efesien. Weber
mengemukakan karakteristik-karakteristik birokrasi sebagai berikut:
1. Pembagian kerja yang jelas, pembagian kerja atau spesialis si hendaknya sesuai dengan kemampuan teknisnya
2. Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik, sentralisasi kekuasaan
berdasarkan suatu hirarki, dimana adanya pemisah yang jelas antara
tingkat-tingkat bawahan dan atasan
3. Program rasional dalam mencapai tujuan organisasi, seleksi dan promosi bagi personalia organisasi didasarkan kecakapan teknis
4. Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja
5. Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban–kewajiban posisi para pemegang jabatan
6. Hubungan–hubungan antar pribadi yang bersifat ‘impersonal’ ada pemisah pribadi dengan masalah formal (organisasi)
Jadi birokrasi adalah sebuah model organisasi normatif, yang menekankan struktur dalam organisasi.
- Teori Administrasi
Teori administrasi adalah bagian kedua dari teori organisasi klasik,
seperti teori klasik lainya,teori administrasi juga berkembang sejak
tahun 1900. Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan
Henri Fayol dan dan Lyndall Urwick dari eropa, serta Mooney dan Reiley
di Amerika. Henri Fayol (1841-1925 ), seorang industrialis dai perancis
,pada tahun 1916 telah menulis masalah-masalah teknik dan administrasi
dalam bukunya yang terkenal, Administrasion Industriel le et Generale
(Administrasi Industri dan Umum).
Fayol menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat dibagi menjadi 6 kelompok:
1. Kegiatan-kegiatan teknikal (produksi, manufacturing, adaptasi)
2. Kegiatan-kegiatan komersial (pembelian, penjualan, pertukaran)
3. Kegiatan-kegiatan finansial (pencarian suatu pengunaan optimin dari modal)
4. Kegiatan-kegiatan keamanan (perlindungan terhadap kekayaan dan personalia organisasi)
5. Kegiatan-kegiatan akuntansi (penentuan persedian, biaya, penyusunan neraca dan laporan rugi-laba, statistik)
6. Kegiatan-kegiataan manejerial (perencanaan, pengorganisasian pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan)
- Manajemen Ilmiah
Manajemen ilmiah, yang dikembangkan mulai sekitar tahun 1900 oleh
Frederick Winslow Taylor, telah dipergunakan cukup luas. Taylor mencoba
mengembangkan metoda kerja yang lebih efisien dengan mngadakan
pendekatan ilmiah terhadap masalah-masalah manajemen ,sebagai hasilnya
dia mengemukakan empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan
dalam organisasi perusahaan ,yaitu:
Mengantikan metoda-metoda kerja dalam praktek dengan berbagi metoda yang
dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja ilmiah yang
benar
Mengadakan seleksi , latihan-latihan dan pengembangan para karyawan secara ilmiah
Pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi ,latihandan pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan
Untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah ,perlu dikembangakan semangat
dan mental para karyawan melalui pendekatan antara karyawan dan manajer
Teori Organisasi Neoklasik
Seperti terkandung dalam namanya, teori neoklasik dikembangkan atas
dasar teori klasik, teori neo klasik merubah, menambah, dan dalam banyak
hal memperluas teori klasik. Teori neoklasik sebenarnya bukan merupakan
teori baru yang muncul seperti teori klasik, teori neoklasik muncul dan
“ mengusulkan “ perubahan–perubahan pada teori klasik, perkembangan
teori klasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan
di Hawthorne, serta tulisan Hugo Munsterberg, pendekatan neoklasik
ditemukan juga didalam buku-buku tentang hubungan manusiawi seperti
Gardner dan Moore , Human Ralation in Industry.
Hugo Munsterberg
Sebagai pencetus psikologi industri yang diakuai luas, Hugo Munsterberg
menulis bukunya yang paling menonjol, Psychology and Industrial
Effecincy, pada tahun 1913, buku ini merupakan jembatan penting antara
manajemen ilmiah dan perkembangan lebih lanjut teori neoklasik, yang
berkembang sekirtar tahun 1930 –an.
Teori Organisasi Modern
Aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen adalah teori
modern. Teori modern adalah multi disiplin dengan sumbangan berbagai
bidang disiplin ilmu pengetahuan, yang kadang-kadang disebut juga
analisasistem pada organisasi, tetapi organisasi suatu tempat terbuka
yang harus bila ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya, menyesuaikan
diri dengan perubahan-perubahan lingkungan-lingkungannya, organisasi
dan lingkungannya adalah saling tergantung, masing-masing tergantung
,pada yang lain sebagai sumber.
Teori organisasi dan manajemen modern dikembangakan sejak tahun 1950 ,
teori modern dalam banyak hal yang mendasar berbeda dengan teori klasik.
1. Teori klasik memusatkan pandanganya pada analisa dan deskripsi
organisasi, melalui analisa dan metoda ilmiah ,sasran organisasi telah
dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sesuai hakekat pekerjaan
itu sendiri
2. Ilmu pengetahuan klasik telah membicarakan konsep koordinasi, skalar
dan vertikal, teori neoklasik, sebenarnya bukan teori, mengubah teori
klasik dengan menekankan pentingnya aspek perilaku manusia dlam
organisasi
Teori modern bisa disebut sebagai teori oraganisasi dan manajemen umum
yang memadukan teori klasik dan neoklasik dan neoklasik dengan
konsep-konsep yang lebih maju .teori modern menyebutkan bahwa kerja
suatu organisasi adalah sangat kompleks, dinamis, multilevel,
multidimensional, multi variabel dan probalistik, sebagai suatu sistem,
organisasi terdiri atas 3 unsur:
1. Unsur struktur yang bersifat makro
2. Unsur proses yang juga bersifat makro
3. Unsur perilaku anggota organisasi yang bersifat mikro, ketiganya
saling kait-mengkait dan sebenarya tak terpisahkan satu sama lain.
Dengan analisa sistem, teori organisasi modern mencoba untuk mencari
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang saling berhubungan,
pertanyaan-pertanyaan kunci tersebut diantaranya:
1. Apa yang merupakan bagian-bagian strategis sistem
2. Apa yang menyebabkan mereka saling tergantung
3. Proses-proses inti apa dalam sistem yang menghubungkan bagian-bagian
secara bersama dan memberikan penyesuaian satu dengan yang lain
4. Tujuan apa yang hendak dicapai melalui sistem
Kita perlu mengenal terlebih dahulu teori sistem umum (general sytem theory).
Teori Sistem Umum
Teori sistem umum merupkan suatu aspek analisis organisasi yang berusaha
untuk menemukan, kaidah-kaidah umum organisasi yang berlaku secara
universal, tujuan teori sitem umum adalah penciptaan suatu ilmu
pengetahuan organisional universal dengan mengunakkan elemen-elemen dan
proses-proses umum seluruh sistem sbagai titik awal. Ada beberapa
tingkatan sistem yang harus diintegrasikan Kenneth Boulding mengemukakan
klasifikasi tingkat-tingkat sistem sebagai berikut:
1. Struktur statik, yang merupakan tingkat rangka dasar, anatomi suatu sistem
2. Sistem dinamik sederhana, tingkat mesin jam, dengan gerakkan tertentu
3. Sistem sibernetik, tingkat termostat, sistem berkerja untuk menjaga keseimbangan melalui proses pengendalian diri
4. Sistem terbuka, tingkat pemeliharaan diri yang berkembang dan meliputi organisme yang hidup
5. Sistem genetika sosial, tingkat masyarakat sel, yang dengan pembagian kerja
6. Sistem hewani, tingkat mobilitas yang ditunjukkan dengan adanya erilaku yang diarahkan pada tujuan
7. Sistem manusiawi, tingkat dengan sinbol komunikasi dan interpretasi
8. Sistem sosial, tingkat organisasi sosial
9. Sistem transedental, tingkat terakhir dan absolut, merupakan struktur yang sistematik tetapi tidak dapat diketahui
Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial/
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/07/21/unsur-unsur-organisasi/
http://adityagunadarma.blogspot.com/2011/03/teori-organisasi.html/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar